Nggak tau mau cerita apalagi, miris rasanya dengan segudang pengalaman masalah hati, yang mirisnya itu waktu PDKT sama waktu putusnya, bisa ngebayangin sendiri-sendiri lah. Sejak kapan kalian mengenal yang namanya cinta? Atau yang paling sederhana sejak kapan kalian mengenal yang namanya PACAR atau PACARAN, yang lebih enak didengar lagi ‘Ayank’ haha. Mungkin dulunya kita terlalu naif jadi orang ya, terlalu kampungan haha, dan yang jelas blum tau apa2 mengenai seluk beluk pacaran. Ibaratkan level masih amatiran lah.
Namun dengan berkembangnya zaman, dan perang dengan negara api pun telah usai, semua warga hidup dengan damai, bersahabat, serta sejahtera. -_- hub,nya ama cerita diatas apa ya? Ckck.. MIRIS.
Seiring berkembangnya waktu serta usia, seiring berkembanglah semua hal yang menyangkut tentang kehidupan kita, setidaknya kita uda tau pacaran itu apa, gmana cara ngedapetin hati seeorang, sampai pada tingkat klimaks yaitu menjadi sang kekasih. Ecieeeeee….. sedep beuth. Haha.
Banyak cara yang dilakuin untuk ngedapetin hati sang pujaan, ya ada yg prosesnya cepat ada pula yang memakan waktu sampai berbulan2, tergantung semanjur apa jurus yang digunakan. Biasanya perhatian ditambah dengan gombalan seseorang itu yang dapat menentukan tingkat kelamaan untuk mendapatkan hati sang pujaan, namun disisi lain ada faktor juga yang bisa menghapus jurus itu, ya emang dengan instant bisa langsung keterima, haha tergantung tipe dan selera.
Ya, sejauh apapun perjalanan panjang mendapatkan hati seseorang yang pasti tingkat klimaksnya waktu kita nembak, nyatain semua perasaan selama ini, berharap penuh dia akan menerima kita menjadi seorang yang spesial yang bisa masuk kedalam kehidupan dia, meskipun gak seutuhnya. Yak, ibaratkan nunggu nilai A yg nongol, atau nilai 90 dirapor masa-masa ini juga sangat kritis, meskipun ngungkapinnya singkat, namun nunggu jawabannya bisa sampai 2x24 jam, ngelebihin jaga pos ronda yang hanya 1x24 jam. Yak, jantung emang berdebar debar, klu diterima ‘ALHAMDULILLAH’ kalau gak Cuma bisa bilang “ MIRIS “.
Disisi lain ada juga yang penting, saat mempertahankan hub.nya, ada yang sampai bertahun-tahun, berbulan-bulan, berminggu-minggu, hitungan hati, sampai hitungan jam,,, hehe terkadang aneh ngeliatnya baru jadian eh uda putus, mau jadi apa? Hanya jdi pelampiasan doang? MIRIS. Tpi lamanya hub, gak menjamin seseorang itu bahagia, tergantung mereka-mereka yang ngejalaninnya. Hal yang paling menyenangkan saat-saat jalan bareng, belajar bareng, kemana-mana bareng, sampai-sampai trkadang banyak yang merasa dirugikan bareng-bareng, sampai kecewa pun bareng-bareng. Haha, “ HAPPY anniv ya “, kata itu mungkin yang spesial waktu hub.nya menginjak 1 bulan haha sampai bertahun-tahun. Ini hal yang ngebanggain klu seandainya kita pacaran dan ada suatu ilmu yang dibagi2 sesama pasangan, jdi pacaran bukan hanya sekedar gengsi, namun cara baru untuk menuntut ilmu. Good joob.
Namun semanis-manisnya pacaran, ada hal yang membuat itu semua berubah rasa menjadi pahit, bahkan sepahit empedu, seh, seh, gak nyangka juga ya kan. Klu orang yang dewasa mungkin bisa nerima dan menjadikannya sebuah pelajaran, klu yang gak dewasa mungkin merubahnya menjadi dendam. Yang pertamanya ILOVEYOU, menjadi IHATEYOU, yang pertamanya sayang menjadi anyang… yang pertamanya perhatian menjadi sebuah bencana, haha ini yang aneh. “KAYAKNYA KITA LEBIH BAGUS JADI TEMEN AJA,” lewat kata2 ini aja maknanya uda dalem, dalem, dalem. Apa lagi lngsung bilang “ AKU UDA GAK TAHAN KITA PUTUS” dan saat negara api menyerang semuanya terbakar dan hilang.
Mungkin itu sebuah proses, dari mulai pahit kemanis, manis ke yang paling manis, sampai akhirnya bisa ke sangat manis ataupun sangat pahit, itu semua tergantung keadaan dan peluang, serta kesetiaan.

Disaat kau benar menyayangi seseorang, disaat itulah kau bisa menerima semua kekurangan yang dimilikinya, dan jika kau tidak bisa memilikinya, kau terus tersenyum dan selalu mendukungnya, dan jika dia telah memilih orang lain, kau akan berkata " AKU TURUT BAHAGIA DENGANMU " ( Fanry, 19 tahun, Mahasiwa"