Rabu, 11 Juli 2012

Sekedar pendapat



                Mungkin inilah yang dinamakan negara demokrasi, setiap orang bebas nentuin pilihan, semua  bisa ngelakuin hal yang mereka suka, apapun itu, tanpa batasan , tanpa perantara, dan tanpa penghalang. Apapun bisa dibuat mulai dari hasil, karya maupun karsa (uda bahas kebudayaan aja), tapi itulah demokrasi. Tapi apa kita tau dengan demokrasi yang sebenarnya? Klu semboyan demokrasi pas sekolah pasti kita ingat “ kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat” atau yang ini “ dari rakyat, untuk rakyat” itu sih sekilas aja tentang masa SMP ataupun SMA, tpi klu yang SMA nya IPA jarang psti bahas demokrasi, paling sering bahas kimiawi, atau biologi atau aritmati (aritmatika).

                Jadi bicara demokrasi bicara tentang apa? Tentang bebas berpendapat dan berbuat sesuka hati asalkan ada landasan hukumnya, atau semua hal yang dilakuin itu harus  nyurvei pendapat rakyat dulu? Atau kita bilang kepolisi “Pak kami mau demo, Nyuarakan demokrasi Rakyat pak”. Karena demokrasinya, terkadang orang jadi kelewatan tentang makna demokrasi, segala hal disangkut pautkan sama demokrasi, apalagi masalah uang? Waw.. semua orang pasti bisa berpikir kalau uda nyangkut paut dengan masalah kertas yang selembar ini yang panjangnya  gak lebih dari 15cm dan lebarnya gak lebih dari 6,5cm. Diluar masalah politik, demokrasi juga menyangkut dengan masalah hak dan kewajiban, mungkin untuk jaman sekarang mulai dari tukang becak, supir angkot, supir truk, supir taksi, bahkan sampai supir pribadi uda paham masalah demokrasi, klu gini brarti rakyat indonesia makin pintar kan?  Bayangkan saja mereka lebih sering demo klu gajinya gk dibayar, klu trayeknya di rebut, atau ada nya angkutan-angkutan gelap lainnya, bukan tak ngerih itu bah. Klu ditanyak kemereka “Ini Hak Kami, Ini wilayah kami ,” nah tu… sedep dengernya kan…

                Terus bentuk demokrasi yang gimana lagi?  Apa? cinta? Cinta juga punya demokrasi bung… semua orang bebas memilih pasangan mereka masing-masing, bebas selingkuh, bebas putus dimana aja dan bebas PDKT-an dengan siapa saja. Ada satu semboyan tentang demokrasi percintaan ini, gini dia “Sebelum Janur kuning melengkung , semua cewek didunia ini masih milik umum” , the opinion from jomblowers, and becarfull for the couple, use the secret code to holding your couple.. HAHAHA 

                Terlalu bosan jika demokrasi disangkut pautkan dengan masalah politik yang melanda di negeri indah nan permai ini, terlalu keji jika negeri ini selalu dicoreng dengan serentep monopoli-monopoli para punggawa negeri, terlalu naif jika beralasan untuk mengembangkan negeri ini dengan demokrasi. Selalu menyuarakan “KAMI BERTINDAK BERDASARKAN RAKYAT, SUARA KAMI SUARA RAKYAT, KAMI BERSAMA RAKYAT DAN AKAN MENSEJAHTERAHKAN RAKYAT” ini kata-kata yang biasa didengar dan disampaikan punggawa-punggawa negeri. Andai negeri ini bisa berbicara, apakah pendapat dia tentang demokrasi ini? Politik? Ataukah hak dan kewajiban? Ataukah rakyat? Ataukan CINTA?, Sejauh apapun melangkah, jika punggawa dinegeri ini belum sadar bahwa harta mereka udah berlimpah, negeri ini gak bakal bisa kenal dengan demokrasi, dan gak akan bisa menjamu demokrasi untuk duduk manis di negeri ini.  


"Semua orang berhak berpendapat, semua orang berhak mencintai dan memberikan kasih sayangnya dengan bebas. Fanry, 19 tahun, Mahasiswa"

Tentang Penulis

Foto saya
itu semua terserah anda, yang penting saya harus namatin semua seri GTA...The blues CFC, amatir drummer, insyaallah S2 dijerman.

Pengikut