Mungkin
inilah yang dinamakan negara demokrasi, setiap orang bebas nentuin pilihan,
semua bisa ngelakuin hal yang mereka
suka, apapun itu, tanpa batasan , tanpa perantara, dan tanpa penghalang. Apapun
bisa dibuat mulai dari hasil, karya maupun karsa (uda bahas kebudayaan aja),
tapi itulah demokrasi. Tapi apa kita tau dengan demokrasi yang sebenarnya? Klu
semboyan demokrasi pas sekolah pasti kita ingat “ kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat” atau yang ini “ dari rakyat, untuk rakyat” itu sih sekilas aja
tentang masa SMP ataupun SMA, tpi klu yang SMA nya IPA jarang psti bahas
demokrasi, paling sering bahas kimiawi, atau biologi atau aritmati
(aritmatika).
Jadi
bicara demokrasi bicara tentang apa? Tentang bebas berpendapat dan berbuat
sesuka hati asalkan ada landasan hukumnya, atau semua hal yang dilakuin itu
harus nyurvei pendapat rakyat dulu? Atau
kita bilang kepolisi “Pak kami mau demo, Nyuarakan demokrasi Rakyat pak”.
Karena demokrasinya, terkadang orang jadi kelewatan tentang makna demokrasi, segala
hal disangkut pautkan sama demokrasi, apalagi masalah uang? Waw.. semua orang
pasti bisa berpikir kalau uda nyangkut paut dengan masalah kertas yang selembar
ini yang panjangnya gak lebih dari 15cm
dan lebarnya gak lebih dari 6,5cm. Diluar masalah politik, demokrasi juga
menyangkut dengan masalah hak dan kewajiban, mungkin untuk jaman sekarang mulai
dari tukang becak, supir angkot, supir truk, supir taksi, bahkan sampai supir
pribadi uda paham masalah demokrasi, klu gini brarti rakyat indonesia makin
pintar kan? Bayangkan saja mereka lebih
sering demo klu gajinya gk dibayar, klu trayeknya di rebut, atau ada nya
angkutan-angkutan gelap lainnya, bukan tak ngerih itu bah. Klu ditanyak
kemereka “Ini Hak Kami, Ini wilayah kami ,” nah tu… sedep dengernya kan…
Terus
bentuk demokrasi yang gimana lagi? Apa?
cinta? Cinta juga punya demokrasi bung… semua orang bebas memilih pasangan
mereka masing-masing, bebas selingkuh, bebas putus dimana aja dan bebas PDKT-an
dengan siapa saja. Ada satu semboyan tentang demokrasi percintaan ini, gini dia
“Sebelum Janur kuning melengkung , semua cewek didunia ini masih milik umum” ,
the opinion from jomblowers, and becarfull for the couple, use the secret code
to holding your couple.. HAHAHA
Terlalu
bosan jika demokrasi disangkut pautkan dengan masalah politik yang melanda di
negeri indah nan permai ini, terlalu keji jika negeri ini selalu dicoreng
dengan serentep monopoli-monopoli para punggawa negeri, terlalu naif jika
beralasan untuk mengembangkan negeri ini dengan demokrasi. Selalu menyuarakan
“KAMI BERTINDAK BERDASARKAN RAKYAT, SUARA KAMI SUARA RAKYAT, KAMI BERSAMA
RAKYAT DAN AKAN MENSEJAHTERAHKAN RAKYAT” ini kata-kata yang biasa didengar dan
disampaikan punggawa-punggawa negeri. Andai negeri ini bisa berbicara, apakah
pendapat dia tentang demokrasi ini? Politik? Ataukah hak dan kewajiban? Ataukah
rakyat? Ataukan CINTA?, Sejauh apapun melangkah, jika punggawa dinegeri ini
belum sadar bahwa harta mereka udah berlimpah, negeri ini gak bakal bisa kenal dengan
demokrasi, dan gak akan bisa menjamu demokrasi untuk duduk manis di negeri ini.
"Semua orang berhak berpendapat, semua orang berhak mencintai dan memberikan kasih sayangnya dengan bebas. Fanry, 19 tahun, Mahasiswa"