Salah satunya yang paling
berkesan tentang pengalaman bermalam malam dengan alam adalah pramuka. Ntah
kenapa, baru tertarik untuk mengikuti ekstrakulikuler sekolah yang satu ini pas
masuk SMA. Mungkin karena di SMP pramuka sudah mati, gk ada yang bangkitin, cuman ada satu batu
yang menandakan bahwa dulu pernah ada kenangan Pramuka di sekolah ini.
Tapi meskipun tertarik pramuka
waktu awal masuk SMA, saya sudah meyakinkan diri, bahwa satu satunya kegiatan
yang saya ikuti harus pramuka. Pertamanya sih cukup asing… tapi berhubung Mama
dan tante saya mantan anak pramuka, cukup belajar dari mereka gmana caranya
bisa bertahan hidup klu lagi gk dirumah. Mama dan tante saya cukup hebat klu
menurut cerita mereka, sandi morse ataupun semaphore, lewat semua.. halang
rintang apalagi… simpul segala simpul mereka hapal, rambu segala rambu lalu
lintas mungkin mereka hapal juga. Ya gak heran, kandidat jambore nasional
sebenernya mama dan tante saya, tapi karena biaya yang terbatas, mama dan tante
saya cuman sampai jambore daerah.
Saya sebagai anak laki laki
pertama merasa gagal menjadi gagah, karena baru kenal pramuka selepas SMP,
sedangkan mama dan tante saya, mereka sudah menaklukkan pramuka semenjak SD..
level saya kalah… saya masih newbie.. ya tapi saya mencoba meyakinkan diri
untuk menjadi seorang pejantan tangguh di pramuka.
Waktu itu, lagi masa orientasi
siswa, biasalah… banyak kakak kakak senior yang narsis, dan banyak kali omongnya
mereka. Waktunya pengenalan ekskul, satu
persatu mereka masuk ke kelas kelas, dan memberitahu keunggulan mereka. Dulu
sih, di SMA pas tahun saya masuk, cuman ada beberapa ekskul.. Pramuka, Wushu,
Karate, dan Drum Band..
“Halo Semua, perkenalkan kami
dari gerakan pramuka gudep 039-040 SMA negeri satu bandar” kata seorang senior
“Di pramuka ini, kalian bisa
dapet pengalaman baru, yang mungkin kalian belum pernah dapet” Senior lain
meyakinkan
Senior lainnya dengan ramah
berkata “Kalau mau gabung, dateng aja hari jumat jam 2 di sekolah ini, kita
rutin kok latihan”
Seisi ruangan seakan berkompromi,
karena, keliatan gagah makai baju pramuka dengan kacu yang berwarna merah
putih… dan semenjak pengenalan ekskul itu, akhirnya saya join ke satu ekskul
yaitu pramuka. Satu satunya kegiatan favorit ya jurit malam, terus Kemah HUT
pramuka dan beberapa persami yang kami buat sendiri untuk mendekatkan satu sama
lain…
Gak terasa sudah lewat setahun,
sekarang giliran kami yang ikut merekrut.. banyak kisah yang terjadi di
semester baru ini, selain junior junior yang manis manis, saya bertemu dengan
kenangan lama pas SMP, dia senior, tapi kami baru deket lagi pas saya di kelas
2. Mungkin ini yang dimanakan tempat yang lama klu kita balik lagi gk bakal
sama.. persis.. saya kenal dia waktu SMP, saya kelas 1 dia kelas 2, kami les
bahasa inggris di tempat yang sama, dulunya dia tomboy, baju selalu di gulung,
ngomong selalu kasar, dan gk pernah lembut deh… sampai akhirnya.. dia yang
membuat saya untuk menulis surat cinta monyet untuk pertama kalinya..
Pernah punya binder pasti kaum
kaum hawa kan? Saya minta beberapa lembar kertas binder sama temen, tpi yang
nuansanya lagi berbunga bunga, mewakili perasaan yang lagi seneng.. masih
melekat dipikiran lirik lagu yang saya tulis.. lirik lagu peterpan “mungkin
nanti”.. dan saya baru sadar sekarang klu lirik lagu itu sama sekali gk
mewakilin perasaaan saat itu sebenernya.. tapi ya mau gmana lagi.. namanya juga
dulu masih gk ngerti apa apa.. haha.. sampai akhirnya balasan balasan surat
berikutnya saya dapatkan.. inilah untuk pertama kalinya, saya ngirim surat
cinta monyet ke cewek….
“assalamualaikum semua” sapa saya
dengan junior junior yang baru
“Kami dari gerakan pramuka gugus
depan 039-040, ingin memperkenalkan diri, disini saya dengan beberapa senior
ingin berbagi pengalaman sedikit” lanjut saya menyapa..
Setelah perkenalan itu, banyak
junior yang datang dihari kami latihan, kali ini banyakan cewek ketimbang cowok
yang daftar, tapi itu gk masalah.. semangat dharma tetap mengalir teruss..
Agustus 2008, Hut pramuka
diadakan di serbelawan, pengalaman pertama kemah sebagai senior, maklum senior
senior yang lebih tua, sudah jadi panitia disni, jadi sebahagian besar tanggung
jawab diserahkan kepada kami. Dan ini untuk pertama kalinya saya jadi pimpinan
sanggah, yang tugasnya tiap malam ngepam.. pagi upacara.. gk tebayang mata jadi
cmana.. tapi demi pengalaman semua dijalankan… sering kemah membuat kami
terbiasa, untuk membersihkan diri sehari sekali, makan apa adanya, mulai
bersahabat dengan alam siang dan malam, serta merapikan tempat untuk tidur, meskipun
bercampur dengan semua barang-barang.
Dari itu semua saya banyak belajar,
mulai dari mendirkan tenda sampai masak air… iya masak air.. dan trik untuk
tidak sombong kalau lagi mau kemah… Mengenal bumi perkemahan sibolangit untuk
pertama kalinya di tahun 2009, lagi ada pesantren kilat kwartir daerah sumut,
jadi kami diutus.. cukup berkesan.. tidur 3 jam.. dan materi lebih dari 12
jam.. amazing… dari sini belajar gmana mengatur jam tidur klu lagi di alam
bebas..
Waktu yang terus melaju kencang,
sedangkan keinginan masih mau ditempat yang nyaman ini, memaksa saya untuk
mengikuti UN… setelah itu… saya melanjutkan kuliah… tapi… sejak menduduki
bangku perkuliahan, saya kurang aktif lagi dengan namanya pramuka, mau dibilang
jiwa pramuka KW, saya terima aja.. lebih fokus mikirin kuliah ketimbang harus
mengikuti gugus depan di perkuliahan.. paham saya sewaktu kuliah.. fokuskan
cukup satu, klu fokusnya banyak malah jadi berantakan..
Namun, dua tahun berturut turut
selepas SMA saya masih sering mengikuti persami, hanya sekedar bernostalgia dan
bertukar cerita sekaligus pengalaman. Sampai pada akhirnya, saya benar benar
berpisah dengan pramuka.. banyak hal yang udah diukir disini, dia lebih
memberikan pengalaman yang sangat berpengaruh.. keramahan, kesopanan, tanggung
jawab, senantiasa sabar untuk mengajari bagaimana hidup yang seharusnya dialam
sana.. semua hal pasti berlalu… begitu juga hal hal yang sangat penting dalam
hidup.. mereka cuman datang sekali.. dan pergi…..