Day, Note

Hari yang cukup melelahkan, hati yang cukup penuh ujian, sampai pada klimaks puncak berhembusnya asap hitam keluar dari otak karena hawa yang sangat panas tiba-tiba menyerang kepala. Dengan segala cara mencoba mengambil sebongkah batu es kesabaran yang diselimuti gumpalan salju istigfar, melangkah menuju hari yang lebih cerah didepan pintu dengan segaris senyum yang selalu melekat diwajah. Sebuah ujian yang sangat susah dibandingkan kimia, fisika, geometri, statistik, alogaritma ataupun filsafat.

Apakah ini mengenai sebuah kepercayaan? atau sebuah fakta? bisa juga sebuah bukti? pilih satu untuk menjadi sebuah alasan yang menghiasi jawabanmu. Jangan pernah sedikitpun ragu ataupun bimbang, semua orang mempunyai pendapat masing2, semua orang punya persepsi masing2, blum tentu semua yang kita dengar, lihat dan rasakan itu sama dengan pendengaran, penglihatan, dan perasaan orng lain. pernah dengar kalimat ini " jangan pernah menilai sebuah buku dari sampulnya".

Apa yang kita lihat, dengar dan rasakan bisa saja berubah dalam hitungan jam, bahkan hitungan menit sampai pada hitungan detik, manusia nggak ada yang sempurna, manusia diciptakan sempurna tapi tidak pernah sempurna. Setiap orang mempunyai kelebihan masing2, semua orang mempunyai kelemahan masing2, setiap orang mempunyai masalah besar atau pun kecil, setiap manusia mempunyai rasa cinta dan sayang, dan setiap manusia juga mempunyai sebuah Kepercayaan. Sebuah kepercayaan itu akan terus di bingkai, dijaga, dan diletakkan ditempat yang paling aman, selalu dilap dengan sentuhan kelembutan, selalu di cek disetiap peluang yang ada, selalu menambah benih kepercayaan baru bila kepercayaan sebelumnya bisa dirawat dengan baik. Namun Sebesar apapun kepercayaan bisa runtuh seketika, jika sudah beradu dengan kekecewaan, dan akan hancur dalam hitungan detik, hal terburuknya kepercayaan itu tidak pernah kembali lagi.

Ini hanya sebuah catatan kecil dari sebuah cerita yang masih berlanjut, dan cerita itu akan ditutup seiring dengan jiwa yang akan kembali pada pemiliknya, dan cerita itu masih berjalan dengan sangat lancar, menempuh gunung yang tinggi menjulang, badai yang menghadang, tumpukan jerami yang hangat, duri yang tajam sampai akhirnya jatuh tepat disamping mawar yang harum.


Pegang teguh sebuah kepercayaan yang telah diberikan kepadamu, jaga, rawat dan tumbuh kembangkan dengan sepenuh hati, jangan sampai ternoda setitikpun tinta kekecewaan, agar kepercayaan yang sangat besar dan sangat indah dapat tumbuh mekar dan subur.

( Fanry, 19 Tahun, Mahasiswa )