Selama SMP aku uda punya temen baik, rival satu band, apalagi dulu waktu SMP aku pernah masuk sebagai siswa kelas unggulan, yah jdi banyak teman deh, meskipun prestasi unggulan gak sebanding dengan peringkat aku dikelas itu, tpi gak apa, sebagai awal, itu baik. Fernando, rival aku di band, dan fahri yang sekarang masuk kedalam band kami, haha, ini temen SMP yang sampai sekarang masi bertahan, nah pas SMA masuk lah satu lagi yaitu Pian, dan karena habis bagi rapot semester satu, karena dapat peringkat 2, masuk lah aku dijajaran siswa-siswa terpintar lagi, yaitu kelas X-1, namanya juga kelas unggulan uda pasti nggak ada yang gak pintar lah di kelas itu, target aku di kelas ini gak muluk2, dapat nilai bagus aja, dan masuk di 20 besar. Aku , feri, ahri , termasuk murid yang bandal dikelas itu, banyak si yang bandal Cuma yang paling menonjol kami bertiga, yah meskipun kandidat ketua kelas dimenangkan oleh fery, tapi dia ketua kelas yang gak patut dicontoh, malah sering ngajak temen2nya main keluar klu gak ada guru, sedangkan ahri, anak yang super jahil klu bisa semua yang ditakutin orang dia bawa ke kelas. Klu aku standard paling Cuma bantuin si ahri atau feri, maklum agak minder karena aku dari kelas lain yang menyesuaikan diri dikelas baru sedangkan mreka tetap bertahan di kelas itu, waw…
“pulang sekolah main band yok”, ajak feri, “ ini hari apa rupanya? “ sahut pian,
“ hari dimana kita akan memegang alat-alat musik yang uda lama merindukan kita” benakku berkata yang kadang2 sok puitis… “ngaworrrr” feri pian dan ahri menyambut puisi ku…
Setelah sampai di studio seperti biasa, langsung ngambil alat masing2, kebiasaan dari SMP aku sendiri duduk di blakang drum, si fery berpelukan dengan gitarnya, si pian karena baru gabung dia megangin bass, tentunya sekalian main, trus si ahry pertamanya bengong, kami suruh aja dia megang microphone.l taulah dulunya kan blum tau irama musik itu apa, jdi asal enak di dengar mainkan aja, lagu yang sering kami bawa yaitu lagu Naff “Bila Aku pulang”, lagu2 galau la bisa di bilang. Tpi gitu pun lagu yang kami bawa, asal uda enak didengar uda senengnya kami. Hahaha…
Nggak terasa , uda hampir setengah tahun aku dan sahabat2 aku satu kelas, kelas orang-orang pintar, saingan pasti banyak dan target aku gak mau tinggi2 cukup masuk 20 besar aja uda bersyukur. Dua bulan sebelum UAS, ada acara rutin yang biasa dilakukan klu di semester 2, yaitu acara perpisahan kelas XII, dan tentunya disini ajang unjuk kebolehan setiap kelas, apapun itu, band, dance, tari tradisional, pidato, puisi, bahkan drama semuanya terangkum dalam satu hari yang uda ditentuin. Berhubung masi kelas X, jadi aku gak ikutan untuk masuk kepanitia , begitu juga dengan sahabat2 aku.
“Gak nyalon jadi panitia? “ tanya feri,
“ masih Kelas X kita, masih minim pengalaman apalagi sama acara yang uda jadi tradisi gini, di hitung2 pun suksesnya acara kan bukan dari kinerjanya aja, tapi dari ketuanya juga, tau siapa ketuanya? “ jawab aku..
“ kayaknya anak kelas XII, jurusan IPS kayaknya” fery membalas..
“ mudah-mudahan sukses dah acaranya” dengan sedikit tertawa aku mengumbar,,,
Gak lama hari yang dinantikan tiba, gak kebayang deh, meskipun uda sering main band, tpi itu di studio, ini didpan ratusan mata, siswa, guru, kepala sekolah, komite sekolah, bisa ngebayangin? Meskipun uda sering ikut festival atau pun pergelaran band dan gak pernah menang, tpi situasi itu beda sama situasi sekarang, kami bawa nama kelas, yah meskipun nama kelas, prestasi sebuah kelas itu ditentukan sama wakilnya yang akan membawa nama kelas tersebut, hehe hehe hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar